
Jul 24, 2016
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)

Feb 3, 2016
Ordinary People | John Legend
Oh, oh, oh, ohGirl, I'm in love with you
Gadis, aku mencintaimu
But this ain't the honeymoon
Tapi ini bukanlah bulan madu
We've passed the infatuation phase
Kita tlah lewati fase jatuh cinta
We're right in the thick of love
Kini kita dalam tebalnya cinta
At times we get sick of love
Saat kita muak dengan cinta
It seems like we argue every day
Seolah kita bertengkar setiap hari
I know I misbehaved
Aku tahu tlah salah bertingkah
And you made your mistakes
Dan kau pun tlah lakukan kesalahan
And we've both still got room left to grow
Dan masih ada ruang dalam diri kita untuk tumbuh
And though love sometimes hurts
Dan meskipun terkadang cinta memang menyakitkan
I still put you first
Masih saja kuutamakan dirimu
And we'll make this thing work
Dan kita kan buat hal ini berhasil
But I think we should take it slow
Tapi kurasa kita harus santai
CHORUS
We're just
Kita hanya manusia biasa
We don't know which way to go
Kita tak tahu jalan mana yang harus ditempuh
Cause we're ordinary people
Karena kita hanya manusia biasa
Maybe we should take it slow
Mungkin kita harus santai
BRIDGE(2x)Take it slow, oh oh, this time we'll take it slow
Santai sajalah, oh oh, kali ini kita kan santai
This ain't a movie, no
Ini bukan film
No fairytale conclusion y'all
Tak ada akhir dongeng
It gets more confusing every day
Seiring waktu semakin memusingkan
Sometimes it's Heaven sent
Kadang seolah kita di Surga
Then we head back to Hell again
Lalu kita kembali ke neraka
We kiss, then we make up on the way
Kita berciuman, lalu kita berdamai di perjalanan
I hang up, you call
Kututup, kau menelpon
We rise and we fall
Kita bangkit dan kita jatuh
And we feel like just walking away
Dan kita merasa terus berjalan
As our love advances
Saat cinta kita terus tumbuh
We take second chances
Kita ambil kesempatan kedua
Though it's not a fantasy
Meskipun ini bukan fantasi
I still want you to stay
Aku masih ingin kau tetap di sini
CHORUS
BRIDGE
Maybe we'll live and learn
Mungkin kita kan hidup dan belajar
Maybe we'll crash and burn
Mungkin kita kan hancur dan terbakar
Maybe you'll stay
Mungkin engkau kan di sini
Maybe you''ll leaveMungkin engkau kan pergi
Maybe you'll return
Mungkin engkau kan kembali
Maybe another fight
Mungkin kita kan bertengkar lagi
Maybe we won't survive
Mungkin kita takkan bertahan
Maybe we'll grow
Mungkin kita kan tambah dewasa
We'll never know
Kita tak pernah tahu
Baby, you and I
Kasih, kau dan aku
CHORUS (2x)BRIDGE
Nov 30, 2015
Proyek Medco Energi dan Rencana Megaproyek 35.000 MW
Konsorsium MedcoEnergi, Ormat dan Itochu Menandatangani Perjanjian Proyek Panas Bumi Sarulla
MedcoEnergi dengan bangga mengumumkan bahwa konsorsium yang didirikan bersama Ormat International, Inc. (“Ormat”) dan Itochu Corporation (“Itochu") (secara bersama disebut Konsorsium), hari ini menandatangani Pokok-Pokok Perjanjian (“HOA") Proyek Panas Bumi Sarulla dengan PT PLN (Persero) (“PLN"), badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang penyediaan listrik, dan PT Pertamina (Persero) (“Pertamina"), badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang minyak dan gas, untuk mempercepat penyelesaian dan pengesahan Akta Penugasan baru (“DoA"), perubahan Kontrak Penjualan Energi (“ESC"), serta Kontrak Kerjasama Operasi ("JOC"), termasuk prosedur untuk mendapatkan persetujuan pihak terkait.
Presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, dan Perdana Menteri Jepang, Bapak Shinzo Abe, menyaksikan penandatanganan HOA tersebut yang ditandatangani oleh Eddie Widtono, Presiden Direktur PLN, Ari Sumarno, Presiden Direktur Pertamina, dan Konsorsium yang diwakili oleh Hilmi Panigoro, Presiden Direktur MedcoEnergi, David Citrin, Vice President Ormat, dan Akira Yokota, Executive Vice President Itochu, pada acara Japan-lndonesia Business Forum.
"Proyek Panas Bumi Sarulla yang terletak di Tapanuli Utara, Sumatra Utara, ini merupakan proyek panas bumi dengan kontrak tunggal yang terbesar di industri panas bumi seluruh dunia saat ini. Hal ini mencerminkan besarnya skaia dan tingginya produktifitas sumber panas bumi di Indonesia, serta merupakan sebuah indikator dari adanya potensi industri pembangkit listrik panas bumi di Indonesia," ujar Hilmi Panigoro, Presiden Direktur MedcoEnergi.
Latar Belakang
Konsorsium, dengan MedcoEnergi sebagai pemimpin, telah mengikuti tender Penugasan Pembangkit Listrik Panas Bumi Sarulla 300 MW yang diselenggarakan PLN pada bulan Desember 2004, namun tender diulang pada bulan Februari 2005. Pada bulan April 2005, PLN mengumumkan bahwa Konsorsium sebagai peserta tender yang diunggulkan tetapi PLN meminta Konsorsium untuk memasukkan penawaran kembali. Pada bulan Mei 2005, Konsorsium kembali memasukkan penawarannya.
Akhirnya, pada tanggal 25 Juli 2006, Konsorsium menerima Surat Intent (Lol) mengenai penganugrahan Penugasan Pembangkit Listrik Panas Bumi Sarulla 300 MW dari PLN. Lol tersebut mewajibkan Konsorsium untuk membicarakan dan menyelesaikan DoA, dan melakukan amandemen ESC dengan PLN dan Pertamina.
Rencana Kedepan
Proyek Panas Bumi Sarulla akan dibangun untuk kurun waktu lima tahun dalam 3 tahap, masing- masing untuk kapasitas 110 sampai 120 MW. Unit generator pembangkit listrik pertama diperkirakan beroperasi dalam waktu 30 bulan setelah financial closing sedangkan dua unit lainnya di jadwalkan mulai beroperasi 18 bulan setelah mulai beroperasinya unit yang pertama. Tenaga listrik yang dihasilkan proyek ini akan melayani sistem pembagian PLN di Sumatera Utara dan Aceh.
Sebagaimana disampaikan dalam penawaran, Konsorsium harus:
Menyelesaikan pengembangan lapangan uap panas bumi;
Membangun sistem pemipaan di lapangan;
Membangun 3 (tiga) pembangkit listrik yang di rancang dan dipasok oleh Ormat dengan kombinasi kapasitas kotor sebesar 340 MW;
Memiliki dan mengoperasikan fasilitas dan penjualan listrik ke PLN berdasarkan ESC untuk jangka waktu 30-tahun.
Jumlah keseluruhan dari biaya proyek diperkirakan sekitar USD 800 juta dan diharapkan Japan Bank International Corporation (JBIC) akan menjadi penyedia pendanaan proyek yang mayoritas berdasarkan Umbrella Notes of Mutual Understanding yang ditandatangani antara Menteri Keuangan Indonesia dan JBIC.
Proyek ini akan dimiliki dan dioperasikan oleh Konsorsium Medco Ormat Itochu berdasarkan framework dari JOC dengan pemilik konsesi, Pertamina, melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Geothermal Energy (Pertamina Geothermal).
Sebagai tambahan dari HOA, pada hari yang sama Konsorsium dan Kyushu Electric Power Co., Inc. juga menandatangani Memorandum of Understanding (MOU). MOU mengkonfirmasikan minat Kyushu Electric untuk berpartisipasi dalam Proyek Sarulla.
“Panas bumi merupakan salah satu dari sumber energi yang utama dan dapat dibaharukan dimasa yang akan datang. Proyek ini akan menjadi dasar dari usaha Perseroan untuk mendiversifikasi portofolio sumber energinya”, tambah Hilmi. Sementara itu Aries Pardjimanto, Presiden Direktur PT Medco Geothermal Indonesia (Medco Geothermal) mengatakan, "Proyek Panas Bumi Sarulla menandakan komitmen kami untuk mengembangkan sumber energi terbarukan. Kami senang proyek ini dapat menunjang program Pemerintah untuk menyediakan tambahan sumber tenaga listrik di wilayah Sumatra Utara dan Aceh."
Lucien Bronicki, Chairman dan CTO dari Ormat Technologies, menyatakan, “Kami bangga kerjasama dengan Pertamina, PLN dan tim dari Medco dan Itochu mendekati hasilnya. Teknologi air-cooled geothermal Combined Cycle dari Ormat terbukti sejak 15 tahun terakhir, yang dikhususkan untuk memastikan penggunaan hasil bumi di Sarulla secara maksimal dengan berkesinambungan. Kami berjanji untuk terus memberikan kontribusi kepada perkembangan energi terbarukan Indonesia yang penting ini dengan membagi pengalaman kami dalam membangun dan mengoperasikan 12 pembangkit listrik panas bumi yang kami miliki di Guatemala, Kenya, Nikaragua, dan Filipina.”
Akira Yokata, Executive Vice President Itochu Corporation, mengatakan bahwa, "Itochu selama ini aktif untuk mencari proyek energi terbarukan lingkungan hidup di berbagai negara dan proyek panas bumi juga merupakan lahan yang sedang kami titik beratkan. Indonesia memiliki kekayaan panas bumi yang sangat baik dan kami sangat senang dapat melakukan langkah ini dalam memberikan kontribusi berkelanjutan bagi kemakmuran Indonesia melalui Proyek Panas Bumi Sarulla memanfaatkan hasil bumi ramah lingkungan yang dimiliki Indonesia.”
Serta rencana pembangunan PLTG pada 2016 ini : " PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) melalui anak perusahaan PT Medco Power Indonesia akan membangun proyek pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) berkapasitas 2 x 800 megawatt yang menjadi bagian dalam proyek 35.000 megawatt."
Sumber : medcoenergi.com dan bisnis.com
Nov 10, 2015
Terinspirasi Bung Karno

Sep 21, 2014
Hutan yang dapat menyelamatkan kita - Save East Borneo Rainforest
Kenapa Hutan Hujan Penting? Karena berpengaruh pada ekosistem global :
- Menyediakan rumah bagi banyak tumbuhan dan hewan
- Membantu menstabilkan iklim dunia
- melindungi dari banjir, kekeringan dan erosi
- terdapat sumber makanan dan obat - obatan
- keindahannya menarik untuk dikunjungi