Web Toolbar by Wibiya

Nov 10, 2015

Terinspirasi Bung Karno


       Siapa yang tak mengenal 'Sang Proklamator' The Founding Father kita Koesno Sosrodiharjo atau lebih dikenal Dr. Ir. H Soekarno. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodiharjo dan Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai lahir 06 Juni 1901 di Surabaya.








Perjuangan beliau untuk Kemerdekaan Republik Indonesia tercatat dalam 'Tinta Emas' sejarah Indonesia dengan semangat dan cita-cita beliau yang tak pernah padam hingga saat ini. Sejak SD beliau tinggal di Blitar, dan setelah lulus beliau melanjutkan Sekolah ke Hoogere Burger School. Beliau mendapat gelar Insinyur setelah lulus dari Technishe Hoogeschool atau sekarang dikenal dengan nama ITB.
Setelah beliau masuk ke kancah Politik dan sikap beliau yang keras terhadap Pemerintah Belanda sehingga beliau pernah merasakan dipenjara di Banceuy . Walaupun demikian semangat perjuangan tidak pernah padam untuk menghasilkan Indonesia Merdeka Indonesia yang lepas dari penjajahan serta bebas menentukan nasib sendiri.

Jika kita melihat perjuangan Bangsa Indonesia untuk lepas dari Penjajahan Belanda dan Jepang tidak lepas dari peran Bung karno dan anggota-anggota BPUPKI yang terkenal dengan sebutan Tim 9 dan tugas laiinya yaitu merancang UUD Negara. Pada masa Maret - Agustus 1945 merupakan masa-masa dimana para Tokoh Kemerdekaan merancang memproklamasikan Kemerdekaan. Akhirnya pada hari Jum'at tanggal 17 Agustus 1945 diproklamirkan Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang ditanda tangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta yang akhirnya mereka terpilih untuk memimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI ke 1.

Sikap Bung Karno pada saat memimpin Negeri ini adalah semangat untuk membuat Indonesia menjadi 'Macan Asia', beliau sangat keras tehadap Negara Barat. Dari Tahun 1945 hingga Tahun 1959 Indonesia masih mengahadapi Agresi Belanda dan sekutunya. Dengan dukungan Tokoh - Tokoh Perjuangan di Daerah seperti Bung Tomo dll, maka kemerdekaan dapat dicapai sepenuhnya. Maka Bung Karno pun mulai memikirkan Ideologis Negara yang cocok ditengah pergulatan perbaikan ekonomi Indonesia pada masa itu.

Kerja keras Beliau seperti pembangunan infrastruktur hingga pembebasan Irian Barat (1 Mei 1963). Memang Negara Inggris dan Amerika sangat tidak suka gerak gerik Bung Karno yang juga menyatukan ASIA AFRIKA dengan membuat Konfrensi Asia Afrika yang diselenggarakan di Bandung. Namun Amerika sulit sekali untuk mencari celah untuk menjatuhkan Pemerintahan Bung Karno dan Bung Hatta. Namun pergolakan Politik dan Ekonomi pada saat itu membuat Bung Karno sekali lagi dikucilkan dan dipenjara hingga akhir hayatnya.

Tetapi perjuangan yang kita rasakan hingga saat ini sangat bisa kita rasakan, bahwa berjuang tidak harus disukai atau tidak disukai. Tidak perlu pula untuk tampil kemuka, walaupun didalam kekangan dan pengucilan semangat untuk 'membakar' semangat berjuang untuk melepaskan dari penjajahan dan membangun Indonesia menjadi Negara Mandiri yang tidak bergantung pada Negara lain bahkan mampu membantu Negara lain yang berjuang melawan penjajahan. Selamat Hari Pahlawan 10 Nopember 2015 kawan - kawan tetap berjuang.

Salam,

Muhammad Alfin Noor